Kemenangan Barack Obama disambut gembira jutaan warga AS juga dunia. Keluarga Obama di Kenya, Afrika juga bahagia dengan terpilihnya Obama menjadi presiden kulit hitam pertama di AS. Suasana penuh kegembiraan terlihat di sekitar kediaman Sarah Obama, nenek Obama dari pihak mendiang ayahnya. Rumah Sarah Obama yang kerap dipanggil Mama Sarah itu dipenuhi kerabat keluarga.
Begitu mendengar berita kemenangan cucunya itu. Mama Sarah (86) langsung berpelukan dengan anggota keluarganya. Mereka pun melompat-lompat kegirangan. Biosa Obama yang menikah dengan saudara tiri Obama, Bernard terkejut dengan kemenangan Obama. “Saya tak percaya ini telah menjadi kenyataan. Ini akan sangat bagus bagi dunia,” kata wanita berusia 39 tahun seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (5/11).
Di kediaman Mama Sarah akan digelar pesta besar-besaran untuk merayakan kemenangan Obama. Beberapa sapi dan belasan ayam akan dimasak untuk disantap kerabat keluarga yang datang berkumpul di rumah tersebut.
Warga setempat di desa kecil Kogelo di Kenya barat, bernyanyi-nyanyi dan berjoget menyambut kemenangan Obama. Mereka sejak awal telah yakin bahwa Obama akan menang. Ratusan orang di desa tersebut duduk setia menantikan berita mengenai hasil pilpres AS. Begitu pentingnya momen kemenangan Obama sampai-sampai Presiden Kenya Mwai Kibaki mengumumkan hari Kamis, 6 November sebagai hari libur.
Tangis haru, tawa bahagia dan pelukan hanga. Begitu suasana yang terlihat dalam perayaan kemenangan Barack Obama di kalangan warga kulit hitam Amerika. Di manapun mereka berada, kemenangan Obama, disambut dengan suka cita. Mereka yakin, Obama, sang presiden Amerika Serikat kulit hitam pertama, akan membawa perubahan. “Ini pasti akan jadi sejarah. Malam ini akan terpatri dalam memori dan anak-anakku,” kata seorang guru, Sheneke Mayes yang tinggal di Atlanta.
Kemenangan untuk Obama dirayakan dengan berbagai cara mulai dari hura-hura hingga religius. Di Taman Grant Chicago misalnya, puluhan dari ribuan pendukung Obama, bersorak-sorai dan mengelu-elukan pria 46 tahun itu.
Perayaan juga dapat disaksikan di New York Times Square. Ribuan pendukung Obama, tampak menyaksikan layar raksasa. Suasana heboh juga terjadi di dalam gereja tua King’s. Saat Obama diumumkan sebagai pemenang, sorak sorai kencang yang memekakkan telinga pun membahana. Selain di taman dan gereja, pesta perayaan juga digelar di berbagai bar baik besar maupun kecil di tiap penjuru Amerika.
ANGGAP KEMENANGAN OBAMA SEBAGAI KEKALAHAN BUSH
Kemenangan Obama juga ditanggapi Iran. Negara yang dituduh AS mendukung terorisme menyambut baik kemenangan Obama sebagai kemenangan atas kebijakan tak populer Presiden George W. Bush. Pemerintahan Bush berkali-kali cekcok dengan pemimpin Iran terkait program kontroversial nuklir dan penolakan Teheran atas invasi pimpinan AS di Irak tahun 2003.
“Kemenangan Obama adalah bukti gagalnya kebijakan Bush,” ungkap anggota parlemen Gholam Ali Haddad Adel seperti dikutip kantor berita IRNA. “Rakyat Amerika tidak punya pilihan kini mengubah kebijakan mereka untuk menyelamatkan mereka dari rawa yang diciptakan Bush,” tambahnya.
Obama menang mutlak dari rivalnya John McCain dan mencatat sejarah kulit hitam pertama menjadi presiden. Kemenangan itu membuktikan kuatnya seruan perubahan setelah delapan tahun kepemimpinan Bush dari Republik. “Kekalahan Republik adalah harga dari strategi dan blunder taktik Bush,” tulis harian pemerintah dalam editorialnya esidi Rabu (5/11).
Sementara Wakil Ketua Parlemen, Mohammad Hasan Aboutorabi-Fard, mendesak Obama mengarahkan seruan perubahannya terhadap kebijakan AS di Timur Tengah. “Obama diharapkan mengambil hikma dari kegagalan kebijakan Bush dan mengkoreksi kebijakan AS yang salah di Timur Tengah,” jelasnya seperti dikutip IRNA.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khameini, pekan lalu mengatakan siapa pun yang memenangkan pilpres AS, tidak akan ada pencairan dalam hubungan AS-Iran. Selama kampanye, Obama mengatakan akan membuka diplomasi langsung dengan para pemimpin Iran sebagai jalan memecahkan kebuntuan antara kedua negara.
Pemerintahan Bush menuduh Iran menggunakan program senjata nuklir sebagai penyamaran untuk membangun senjata dan memberikan dukungan kepada militan-militan Syiah di Irak. Namun Iran membantah tuduhan tersebut.
TANGGAPI DINGIN TERPILIHNYA OBAMA
Terpilihnya Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat tidak mendapatkan sambutan dari masyarakat Malaysia atau komentar dari pejabat negara jiran ini karena masyarakat kurang senang dengan negara itu.
Hingga Rabu sore hari, media massa di Malaysia tidak menyiarkan berita kegembiran masyarakat atas terpilihnya Obama sebagai presiden baru Amerika, dan tidak ada satu pun pernyataan dari pejabat pemerintahan Malaysia atas hasil pemilu di Amerika.
Hal itu disebabkan karena masyarakat Malaysia kurang suka dengan Amerika yang dianggap musuh oleh rakyat Malaysia. kata beebrapa sumber. Kebencian itu tampak dengan melekatkan tuduhan “antek-antek” atau kaki tangan Amerika kepada pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, kata mereka. Apalagi sudah lama presiden AS tidak pernah datang ke negara tetangga Indonesia itu.
Seorang warga Indonesia, Yosman, yang tinggal di Kuala Lumpur sejak 1979 mengatakan,”Sejak tinggal di Kuala Lumpur tahun 1979 belum pernah ada presiden AS datang ke Malaysia.” Wakil Presiden Al Gore pernah mengunjungi Malaysia ketika pertemuan APEC dan Menteri Lua Negeri Condoleezza Rice ketika pertemuan Asean-Amerika, katanya.
Walaupun benci dengan Amerika dan kurang suka dengan kaki tangan Amerika, tapi rakyat Malaysia suka dengan Inggris, bahkan berorientasi ke negara itu biarpun Inggris merupakan sekutu erat dengan Amerika. (Detikcom/Ant/AFP/AP/WH)
No comments:
Post a Comment
Matur sembah nuuwun sudah sudi mampir dan beri komentar.. Jangan lupa kembali lagi Yach...