Direkomendasikan Kepada Pengunjung Blog "Tempat Cangkruk Arek Agribisnis" memakai Mozilla Firefox agar mendapatkan tampilan yang apik.. Terima Kasih Telah Sudi Mampir Di Blog Kami.. "Jayalah Negeriku - Jayalah Perikananku"

21 January, 2009

Realisasi Ekspor Perikanan 2,5 Miliar Dolar AS

Realisasi ekspor perikanan Indonesia di tahun 2008 mencapai 2,5 miliar dolar AS, sedikit meleset dari yang telah ditargetkan yakni 2,68 miliar dolar AS. "Menurut laporan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dan BPS hingga tanggal 23 Desember, 2008 realisasi ekspor hasil perikanan tahun 2008 diperkirakan sekitar 2,5 miliar dolar AS lebih," kata Direktur Pemasaran Luar Negeri DKP, Saut P Hutagalung, di Jakarta.


Ia mengatakan, hingga bulan Juni lalu realisasi ekspor hasil perikanan Indonesia mencapai 1,3 miliar dolar AS. Dan pada bulan Agustus nilai ekspor mencapai 1,6 miliar dolar AS. Dalam Rencana Strategis (Renstra) ekspor hasil kelautan dan perikanan selama lima tahun sejak 2005 hingga 2009 ditetapkan bahwa setiap tahun diharapkan ada peningkatan nilai dan jumlah ekspor hasil kelautan dan perikanan sebesar lima persen. Di tahun 2008, nilai ekspor seharusnya mencapai 2,68 miliar dolar AS dengan volume ekspor mencapai 1,6 juta ton.

"Realisasi tahun 2008 yang diperkirakan hanya 2,5 miliar ini tertekan akibat dampak krisis keuangan, di mana pada bulan November dan Desember ini terjadi penurunan permintaan terutama untuk udang dan tuna," ujar Saut. Tahun 2008 ini, diakui Saut masih banyak kendala yang dihadapi sektor kelautan dan perikanan khususnya untuk ekspor. Hingga bulan Juni, ia mengatakan, masih berlaku CD 236/2006 dari Uni Eropa dimana produk perikanan asal Indonesia tertahan lima hingga 14 hari di pelabuhan, hal tersebut membuat biaya ekspor yang ditanggung pengusaha membengkak.

Dari bulan Juli hingga September lalu, ia mengatakan, eksportir mengalami kendala berupa kurangnya suplai hasil perikanan terutama untuk ikan laut. Ha tersebut membuat beberapa kontrak yang telah disepakati terpaksa mengalami penundaan. Masalah lain yang muncul, menurut Saut. adalah tuduhan "transhipment" (pengalihan barang di kapal) dan pemberlakuan sertifikasi bebas "bioterrorism action" oleh Amerika Serikat. Hal tersebut menghambat masuknya produk perikanan ke negara tersebut.

Terakhir adalah krisis keuangan global yang menurunkan daya beli masyarakat Amerika Serikat dan Uni Eropa yang membuat importir meminta renegosiasi kontrak dan menurunkan permintaan, katanya. Pihaknya memprediksi realisasi ekspor hasil perikanan di tahun 2009 akan mengalami penurunan antara 10 hingga 15 persen dari hasil yang dicapai tahun 2008.

Karena itu, DKP telah melakukan penjajakan ke negara-negara Timur Tengah dan Eropa Timur terkait upaya ekspansi pasar untuk menutupi penurunan ekspor ke negara tujuan ekspor tradisional seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.

Lihat Sumber

Artikel Yang Berhubungan



1 comment:

  1. hai kawan ni web kami. http://prigi.radiomadufm.com
    semoga sukses selalu

    ReplyDelete

Matur sembah nuuwun sudah sudi mampir dan beri komentar.. Jangan lupa kembali lagi Yach...