Direkomendasikan Kepada Pengunjung Blog "Tempat Cangkruk Arek Agribisnis" memakai Mozilla Firefox agar mendapatkan tampilan yang apik.. Terima Kasih Telah Sudi Mampir Di Blog Kami.. "Jayalah Negeriku - Jayalah Perikananku"

21 January, 2009

Alternatif Ekspor Produk Perikanan Ke Timur Tengah dan Eropa Timur

Triwulan terakhir tahun 2008 menunjukkan bahwa ekspor produk perikanan ke Amerika Serikat (AS) tertekan sebagai akibat krisis keuangan global. Dampaknya juga terasa di Pasar Uni Eropa (UE) dan Jepang. Permintaan diperkirakan mengalami penurunan sekitar 15% sehingga target ekspor tahun 2009 tidak naik dari tahun 2008, yaitu sebesar US$ 2,6 milyar. Disamping permintaan menurun, persaingan juga makin tajam. Namun dengan produk bermutu prima dan kerja keras, target ekspor hasil perikanan diharapkan tercapai.


Menghadapi tertekannya permintaan pasar utama, seperti AS maka untuk tahun 2009, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) mengajak pelaku usaha dan asosiasi menyikapi dengan sungguh-sungguh beberapa hal sebagai berikut: (a) tetap melayani dengan baik pasar utama dan lebih aktif melakukan kontrak dengan mitra importir disesuaikan dengan perubahan permintaan, seperti size produk, bentuk produk (fillet atau non fillet), jenis produk (jenis ikan); (b) makin memantapkan pemasaran di Asia Timur; dan (c) memperluas pasar ke kawasan yang lain, terutama Eropa Timur/Tengah dan Timur Tengah. Hingga saat ini, pasar AS, UE dan Jepang menyumbang sekitar 65-70% dan pasar Asia Timur (Taiwan, Korea, China, Thailand, Singapura, Malaysia) menyumbang sekitar 24% dari ekspor produk perikanan Indonesia.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pola konsumsi dan permintaan pasar, pasar Timur Tengah dan Eropa Timur/Tengah merupakan potensi besar namun pelaku usaha Indonesia kurang mengenal. Oleh karena itu, DKP mengajak pelaku usaha melakukan promosi lebih fokus dan pro aktif, seperti pada Seafood Expo di Brussel bulan April, Rusia bulan September, dan Dubai Uni Emirat Arab bulan Oktober 2009, serta Korea, China dan Vietnam menjadi opsi. Selain itu, kegiatan Jakarta Fair pada bulan Juni dan Indonesia Trade Expo bulan Oktober 2009 hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik. Konsolidasi intra dan antar asosiasi usaha agar lebih responsif terhadap dinamika pasar merupakan keharusan.

Ekspor hasil perikanan ke Eropa Timur/Tengah tahun 2007 sekitar US$ 12 juta dan Timur Tengah sekitar US$ 60 juta. Perkembangan tahun 2008 menunjukkan makin banyak pelaku usaha ekspor ke kedua kawasan. Selain ke Rusia, tuna beku juga masuk ke Slovenia, juga ke Polandia, Lithuania, dan Bulgaria. Sedangkan di Timur Tengah produk perikanan masuk ke Saudi Arabia, Libya, Jordania, Mesir dan Uni Emirat Arab. Pada tahun 2009, ekspor produk perikanan di kawasan tersebut diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 60-70%.

Berdasarkan hasil penjajakan pasar yang telah dilakukan ke Eropa Timur, khususnya Polandia pada bulan Juni 2008 dan Timur Tengah khususnya Uni Emirat Arab pada bulan November 2008, diperkirakan terbuka banyak peluang bagi produk Indonesia. Untuk Uni Emirat Arab misalnya diminta lobster, udang, nila, patin, bandeng dan ikan hias laut. Sedangkan untuk pasar Eropa Timur/Tengah banyak diminta produk perikanan, seperti fillet nila, patin, dan tuna beku.

Apabila perluasan pasar ini dapat berhasil, maka berarti krisis ekonomi yang dihadapi justru dapat memberikan berkah. Persyaratannya ada 4 (empat), yakni: (1) menumbuhkan semangat Indonesia incorporated, kesatuan perjuangan antara Pemerintah dengan perusahaan swasta untuk memenangkan persaingan di luar negeri; (2) peningkatan kualitas produk pada seluruh rangkaian produksi dan pemasaran; (3) melakukan langkah-langkah efisiensi sehingga mampu membuat harga bersaing; dan (4) bekerja keras secara proaktif dan kreatif.

Sumber

Artikel Yang Berhubungan



No comments:

Post a Comment

Matur sembah nuuwun sudah sudi mampir dan beri komentar.. Jangan lupa kembali lagi Yach...