Bos dan Staf

Ada kejadian yang sangat mengharukan dikantorku tadi pagi. Seorang staf bernama "bunga" dimarahi habis2an oleh atasannya langsung bernama "tangkai". Sebab musababnya aku sendiri juga kurang paham, tapi yang jelas menurut informasi berkaitan dengan dokumen anggaran beserta uang sisa hasil kegiatan. Karna kami bekerja dalam open space secara ostomastis semua karyawan menyaksikan kejadian tersebut.

Bos "tangkai" ini dari dulu memang terkenal agak sedikit galak. Hal ini mungkin disebabkan karena dia masih lajang dan tidak ada penyaluran kegalakannya he..he... Maklum ibarat besi mungkin sudah karatan 2.5 cm, umurnya aja sudah kepala empat, tepatnya empat puluh dua. Ngeri juga ya kalo umur segitu belom menikah. Oh ya,, si bos "tangkai" ini ber gender wanita. Kembali pada cerita, aku hanya bisa menyaksikan bentakan-bentakan dan omelan dari bos "tangkai" kepada "bunga". Sedikit argumen yang terdengar dari mulut manis "bunga".."dokumen saya yang pegang bu, tapi kalo uangnya yang saya inget sudah saya kasihkan ke ibu". "Jangan maen inget aja kamu.!!" bentak si bos.

sambil mencari dokumen-dokumen anggaran yang bertumpuk-tumpuk, melelehlah air mata si "bunga", dia sudah tidak kuat lagi diperlakukan didepan umum seperti itu.. lalu dia ke pantry untuk mengambil segelas air putih dengan harapan melegakan tenggorokannya yang serak akibat menangis. Di pantry itu juga si bos "tangkai" masih mencerca "bunga" dengan pertanyaan-petanyaan yang aku sendiri ga jelas.. Akhirnya, "bunga" pulang dan kemungkinan besok tidak mungkin ngantor karna kejadian tadi...

Akhirnya... si bos "tangkai" ini menemukan sisa uangnya yang di cari-cari tersebut di lemarinya yang tak lain dan tak bukan dia sendiri yang menyimpannya.. oalahhh... pikun karna dah tua kali yach...

Nasib "bunga" bukan hal baru yang ditemukan. banyak kejadian2 serupa yang mungkin pernah menimpa kalian..., dipermalukan didepan karyawan lainnya, bahkan mungkin dipukul..

Pelajaran yang diambil adalah:

1. Perhatikan argumen orang lain walaupun sepertinya argumen kita lebih tepat
2. Jika kamu marah, jaga kata-kata yang sensitif misalnya "bodoh, budeg, dll", tetapi diusahakan jangan marah
3. Jika kami nanti jadi bos, maka ingatlah bahwa kamu juga dulu pernah jadi staf.
4. Staf bukan berarti pembantu (kacung) tetapi lebih diartikan sebagai partner
5. Hilangkan persepsi bahwa "bos selalu benar"
   

mungkin ini curhatan juga karna aku juga masih Staf he..he.. dikator kamu ada hal2 yang menarik.. ceritakan disini..

Artikel Yang Berhubungan